Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara sederhana Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan dan kesehatan serta menjaga hubungan industri sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan stakeholder (Kasmir,2016).
Menurut Noe (2013) manajemen sumber daya manusia merupakan bagaimana mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja karyawan melalui kebijakan dan sistem yang dimiliki perusahaan. Sedangkan menurut Dessler  (2013) sumber daya manusia merupakan proses mengenai karyawan pelatihan penilaian, kompensasi , hubungan kerja, kesehatan kerja dan keamanan secara adil terhadap fungsi-fungsi  manajemen sumber daya manusia.
Meskipun ada berbagai pengertian mengenai manajemen sumber daya manusia tetapi semua memiliki satu tujuan yaitu memanusiakan manusia dan memberikan kesejahteraan secara profesional dan adil sesuai porsi masing-masing karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa manusia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar tujuan perusahaan lekas tercapai dan kesejahteraan terpenuhi, maka sumber daya manusia yang ada harus diatur sedemikian rupa.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia harus dilakukan secara benar, manusia harus diperlakukan sebagaimana layaknya manusia. Selain itu yang tidak kalah penting adalah bahwa mereka harus diberlakukan secara adil sesuai  beban dan tanggung jawabnya.
Kasmir (2016) menjelaskan manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa tujuan di antaranya :
1.Mempengaruhi
Artinya pimpinan harus mampu mempengaruhi seluruh karyawan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan perusahaan, melalui pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.Memotivasi
Pimpinan harus mampu mendorong, menyemangati karyawan agar terus bergairah dan bersemangat dalam bekerja. Memotivasi dapat terjadi dari dalam diri karyawan apabila karyawan merasa nyaman, atau dari luar dirinya seperti apa yang akan diberikan perusahaan.
3.Loyal
Pimpinan harus mampu membuat karyawan setia kepada perusahaan. Karyawan akan senang dan betah bekerja di perusahaan da tidak membongkar rahasia perusahaan kepada pihak luar. Pimpinan juga harus mampu menekan tingkat keluar masuk (turnover) karyawan dengan mengakomodasi seluruh kepentingan karyawan secara profesional dan proporsional.
4.Komitmen
Pemimpin harus mampu untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Komitmen karyawan dapat dilihat dari kepatuhan kepada segala aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Komitmen karyawan sangat penting sehingga semua saling mematuhi dan menjaga kepentingan perusahaan. Pimpinan dianggap gagal jika karyawan tidak komitmen terhadap janji dan peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.
5.Kepuasan kerja
Pimpinan harus mampu untuk memberikan kepuasan kerja kepada seluruh karyawannya, sehingga terus mau bekerja. Kepuasan kerja karyawan sangat penting karena akan berdampak kepada hal-hal lainnya, seperti motivasi kerja dan kinerja. Karyawan yang tidak puas dapat berdampak pada penurunan motivasi dan semangat kerja yang pada akhirnya kinerja juga akan ikut menurun.
6.Kinerja
Pimpinan harus mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan karyawan yang berkinerja tinggilah perusahaan mampu menghasilkan laba yang optimal. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemampuan, keahlian, motivasi kerja, kepuasan kerja serta kepemimpinan. Artinya untuk meningkatkan kinerja maka faktor tersebut harus dikelola dengan baik.
7.Kesejahteraan
Pimpinan harus mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan dengan yang diberikan perusahaan lain, sehingga motivasi, komitmen, loyalitas, kepuasan kerja dan kinerja karyawan juga akan terus meningkat.
Fungsi Manajemen
Kasmir (2016) membagi fungsi manajemen menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi kuhusus. Secara umum fungsi manajemen terdiri dari empat aspek yaitu :
1.Perencanaan
2.Pengorganisasian
3.Pelaksanaan
4.Pengawasan

Sedangkan secara khusus manajemen terdiri dari lima aspek yaitu :
1.Perkiraan
2.Perencanaan
3.Pengorganisasian
4.Pelaksanaan
5.Pengendalian

Perkiraan merupakan fungsi pertama dalam fungsi manajemen sebelum melakukan suat perencanaan dalam definisi khusus. Namun dalam pandangan umum dikatakan bahwa dalam fungsi perkiraan sudah termasuk ke dalam fungsi perencanaan.  Pengertian perkiraan sendiri ialah untuk memperkirakan segala sesuatu yang terjadi sebelum melakukan perencanaan. Perkiraan dibutuhkan sebelum membuat suat perencanaan sehingga rencana dibuat dengan asumsi-asumsi tertentu.
Kasmir (2016) menyebutkan kegiatan memperkirakan apa yang akan datang dapat dilakukan terhadap hal-hal seperti kondisi :
a.Jumlah konsumen (penduduk)
b.Jumlah tenaga kerja
c.Jumlah persaingan
d.Pendapatan (daya beli) masyarakat
e.Perubahan lembaga keuangan
f.Perubahan selera masyarakat
g.Perilaku konsumen
h.Ketersediaan bahan baku
i.Perubahan teknologi
j.Perubahan alam
k.Perubahan politik
l.Perubahan sosial
m.Perubahan hukum dan peraturan

Dengan memperkirakan kemungkinan yang terjadi terhadap hal di atas dengan alat atau metode tertentu maka dapat dibuatkan suat perencanaan. Proses perencanaan merupakan kelanjutan dari kegiatan setelah mampu memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan adalah proses untuk menyusun suat kegiatan dalam periode tertentu, termasuk target yang akan dicapai.
Hasil perencanaan yang dibuat disebut rencana, dalam prakteknya, Kasmir (2016) menyebutkan suatu rencana meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.Jangka waktu
2.Jumlah (unit)
3.Biaya
4.Proses
5.Prosedur
6.Sumber daya manusia
7.Sarana dan prasarana
8.Teknologi yang digunakan
9.Target yang harus dicapai
10.Asumsi

Setelah rencana disusun dan menghasilkan berbagai rencana, maka langkah selanjutnya adalah membentuk organisasi, sehingga menghasilkan struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi sudah dibuatkan pekerjaan (job) masing-masing atau jabatan yang dibutuhkan. Masing-masing jabatan yang berisi wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing.
Langkah selanjutnya adalah menyediakan seluruh sarana dan prasarana guna mendukung rencana tersebut seperti, gedung, mesin, peralatan dan prasarana lainnya. Artinya sarana dan prasarana ini harus disesuaikan dengan rencana yang telah disusun, demikian pula dengan sumber daya manusia haruslah disesuaikan dengan kualifikasi yang telah ditetapkan atau dipersyaratkan. Pada akhirnya penyediaan sumber daya manusia dan sarana prasarana harus seimbang jangan sampai ada kekurangan ataupun kelebihan.

Fungsi selanjutnya adalah melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melakukan:

a.Staffing

Merupakan proses untuk menempatkan orang-orang pada tempat yang telah ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penempatan ini harus menggunakan metode the right man, the right time and the right place. Aertinya menempatkan orang yang benar pada tempat yang benar sesuai keahlian dan kemampuan serta waktu yang tepat.

b.Directing

Merupakan kegiatan mengarahkan tenaga kerja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan. Dalam kegiatan ini diberikan tugas atau hal-hal apa saja yang harus dikerjakan, cara mengerjakan, tempat dikerjakan, waktu yang dibutuhkan dan hasil atau target yang harus dicapai. Selain itu diberikan pula wewenang yang dimiliki untuk jabatan tertentu. Dan terakhir diberikan tanggung jawab dan kepada siapa bertanggung jawab. Tujuannya adalah dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Terakhir adalah fungsi pengendalian, yaitu kegiatan untuk mengawasi  kegiatan yang sudah direncanakan agar berjalan pada jalur yang telah disusun. Tujuannya adalah agar jangan sampai terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan. Pengendalian meliputi manusia (pimpinan dan staf) prosedur serta sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan tersebut. Pengendalian dilakukan apabila terjadi penyimpangan atas rencana yang telah disusun.
Dalam prakteknya fungsi pengendalian (controling) meliputi dua kegiatan yaitu:
a.Melakukan pengawasan
Merupakan kegiatan untuk mengawasi seluruh kegiatan, yang dilakukan oleh jabatan atau orang tertentu, baik dengan mata telanjang maupun dengan teknologi (cctv), dan hasil laporan. Pengawasan dilakukan secara terus menerus atau dalam waktu-waktu tertentu. Dengan adanya pengawasan karyawan akan lebih serius dalam bekerja. Demikian pula dengan pengawasan, alat-alat kerja akan bekerja dengan sebaik-baiknya.
b.Mengambil tindakan
Merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap hasil pengawasan jika terjadi penyimpangan dari yang telah ditetapkan. Tindakan dapat berupa teguran, atau pengambilalihan kegiatan tersebut. Terhadap tenaga kerja yang sering melakukan kesalahan atau penyimpangan, maka perlu diberikan pelatihan, pembinaan, pemindahan atau pemecatan, tergantung dari tingkat kesalahannya. Selanjutnya terhadap prosedur atau proses perlu diperbaiki ulang jika terjadi kesalahan. Sedangkan terhadap mesin dilakukan perbaikan atau penggantian mesin atau teknologi , bila memang dibutuhkan.
Fungsi manajemen ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, tanpa didukung oleh seluruh aktivitas SDM yang dimiliki, sarana dan prasarana serta kebijakan yang mendukung lainnya. Tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak maka akan sulit untuk menghasilkan fungsi manajemen tersebut.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia haruslah dilakukan melalui proses yang benar, agar kegiatan pengelolaan MSDM dapat berjalan pada jalurnya dengan tujuan memudahkan pengelolaannya . di samping itu, dengan mengikuti proses pengelolaan yang benar maka pencapaian tujuan akan mudah tercapai. Proses pengelolaan tersebut dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia.
Kasmir (2016) menyebutkan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari :
1.Analisis jabatan (Job Analysis)
  Kegiatan dari anaslisi jabatan adalah mengumpulkan berbagai informasi untuk kebutuhan suatu pekerjaan. Analisis jabatan disusun sesuai dengan jabatan yang ada di dalam struktur organisasi perusahaan. Analisis jabatan merupakan fungsi utama dalam manajemen sumber daya manusia.
2.Perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Planing)
  Setelah analisis jabatan disusun maka langkah selanjutnya adalah menempatkan orang dalam jabatan yang telah disediakan. Langkah ini merupakan upaya untuk merencanakan jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang harus disediakan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Langkah ini merupakan fungsi kedua yang dikenal sebagai perencanaan sumber daya manusia.
3.Penarikan pegawai (Recruitment)
   Langkah ini dilakukan setelah perencanaan tenaga kerja, sehingga diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta kualifikasinya. Recruitment dapat diperoleh melalui berbagai media seperti media massa, referensi atau surat-surat yang masuk.
4.Seleksi (Selection)
   Proses seleksi dapat dimulai dari seleksi surat-surat lamaran, yaitu dengan melihat dokumen yang ada pada surat lamaran. Tujuan seleksi adalah memperoleh tenaga yang sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan. Seleksi dilakukan melalui tes wawancara, tes tertulis, sampai dengan tes kesehatan.
5.Pelatihan dan pengembangan (Training and Development)
  Setelah lolos seleksi, karyawan yang baru diterima sebagai calon karyawan harus melalui tahap orientasi dan pendidikan terlebih dahulu sebelum ditempatkan bekerja. Tujuan pelatihan adalah membiasakan karyawan baru dalam bekerja di lingkungan barunya. Khusus bagi karyawan lama perlu dilakukan pengembangan diri karyawan, baik melalui pendidikan, promosi dan rotasi pekerjaan. Tujuan lain agar karyawan mampu mengembangkan kemampuannya atau menambah bidang kerja lain sehingga memiliki kemampuan yang lebih banyak.
6.Evaluasi kinerja (Performence Evaluation)
  Selama bekerja karyawan harus di evaluasi kinerja masing-masing. Penilaian kinerja dapat dilakukan melalui hasil kerja atau kinerja. Kinerja yang diperoleh hasil kerja apakah sudah mencapai standar yang ditetapkan perusahaan atau belum.
7.Kompenasasi (Compensation)
   Kompensasi merupakan balas jasa yang diperoleh seseorang atas pekerjaan yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi kinerja yang diperoleh karyawan digunakan untuk menentukan jumlah kompensasi  yang akan diperolehnya.
8.Jenjang karier (Career Path)
  Karier merupakan perjalanan kerja seseorang selama ia bekerja, karier diberikan melalui perencanaan karier bagi seluruh karyawan yang dilakukan secara transparan dan jelas. Karier dapat meningkat (promosi), diturunkan (demosi) atau dirotasi (dipindahkan pada jabatan yang sama).
9.Keselamatan dan Kesehatan (Safety and Health)
   Keselamatan dan kesehatan merupakan fungsi MSDM yang juga penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Keselamatan berhubungan terutama dengan keselamatan selama aktivitas karyawan bekerja. Dalam menjalankan aktivitasnya, karyawan harus mengutamakan keselamatan dirinya dan juga keselamatan harta (aset) perusahaan.
10.Hubungan Industrial (Industrial Relation)
   Hubungan industrial atau tenaga kerja digunakan untuk menjembatani kepentingan dan keinginan kedua pihak antara karyawan dan manajemen. Dalam hal ini jika tetap terjadi perselisihan antara pekerja dengan manajemen maka harus diselesaikan oleh berbagai pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah, melalui hubungan industrial. Salah satu tujuan dari hubungan industrial/ tenaga kerja adalah untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban masing-masing pihak. Jadi tujuan lainnya adalah agar perusahaan tidak berbuat semena-mena terhadap karyawan dan sebaliknya karyawan harus mematuhi segala peraturan yang telah dibuat.
11.Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)
   Pemutusan hubungan kerja ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan seperti, pensiun, permintaan pengunduran diri atas alasan pribadi tanpa ada paksaan dan pemecatan karena melakukan kesalahan.

   

Daftar Pustaka

Dessler, Gary. Human Resource Management 8th. New Jersey: Prentice Hall International. Inc. 2013
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia,Teori dan Praktik. Jakarta : Rajawali Pers. 2016
Noe, Rymond A. Employee Training and Development, Six Edition. Singapore: Irwin McGraw-hill Irwin.2013

Related Posts: