Pengantar Psikologi Kepribadian

A. Teori Psikologi Kepribadian

Psikologi lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang dapat dilakukan melalui pemahaman kepribadian. Teori Psikologi Kepribadian melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkah laku, pola tingkah laku, model tingkah laku dan perkembangan repertoir tingkah laku, dalam rangka mengura kompleksitas tingkah laku manusia. Ahili-ahli psikologi kepribadian melakukan riset yang cermat untuk menguji konsep-konsep tersebut, memakai kaidah-kaidah ilmiah untuk menegakkan teori yang andal ; yakni teori yang dapat mengemban fungsi deskriptif dan prediktif dalam pendekatan psikologik.

Teori psikologi kepribadian bersifat deskriptif dalam wujud penggambaran organisasi perilaku secara sistematis dan mudah dipahami. Tidak ada tingkah laku yang terjadi begitu saja tanpa alasan: pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itu harus diletakkan dalam satu kerangka yang saling berhubungna yang bermakna agar kesemuanya terjamin mendapat tilikan yang cermat dan teliti dan agar deskripsi dilakukan memakai sistematik yang ajeg dan komunikatif.

Teori tentu bukan hanya mendiskripsikan kejadian masa lalu dan sekarang, tetapi juga mampu meramalkan kejadian yang akan datang. Sifat prediktif dari teori psikologi kepribadian pada sisi lain justru menjadi bukti bahwa konsep-konsep itu teruji kebenarannya. tentu tidak ada prediksi yang 100% benar, tetapi saran-saran psikologi kepribadian dapat membantu proses pengambilan keputusan.

Kepribadian adalah ranah kajian psikologi: pemahaman tingkah laku-pikiran-perasaan-kegiatan manusia, memakai sistematik metode dan rasional psikologi. Teori psikologi kepribadian itu mempelajari individu secara spesifik; siapa dia, apa yang dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya. Analisi terhadap selain individu berarti memandang mereka sebagai individu, bukan sebaliknya.

 B. Latar Belakang Sejarah Psikologi Kepribadian

Usaha untuk menyusun teori dalam psikologi kepribadian telah sejak lama dilakukan. Hasil dari usaha-usaha tersebut ada yang nilai ilmiahnya masih jauh dari memadai (pra ilmiah) dan ada yang sudah memadai.

Usaha yang Bersifat Pra Ilmiah

1) Chirologi (ilmiu gurat-gurat tangan)

Dasar pikiran pengetahuan ini adalah kenyataan bahwa gurat-gurat tangan orang tidak ada yang sama satu sama lain, macamnya adalah sebanyak orangnya. Ini pula yang menjadi dasar pikiran Daktiloskopi (ilmu sidik jari).

2) Astrologi (ilmu perbintangan)

Dasar pemiukiran pengetahuian ini adalah adanya kosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa.

3) Grafologi (ilmu tentang tulisan tangan)

Dasar pikiran grafologi adalah segala gerakan yang dilakukan manusia merupakan ekspresi dari pada kehidupan jiwanya. j

4) Physiognomi (ilmu tentang wajah)

Dasar pemikiran pengetahuan ini adalah keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Hal-hal yang tampak pada wajah dapat dipergunakan untuk membuat interpretasi mengenai apa yang dikandung dalam jiwa.

5) Phrenologi (ilmu tentang tengkorak)

Dasar pemikiran ilmu ini adalah bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu pusatnya di otak. jikalau salah satu (atau lebih) dari kecakapan itu keadaannya luar biasa, maka pusatnya di otak itupun luar biasa besarnya.

6) Onychologi (ilmu tentang kuku)

Kuku di ujung jari mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, dengan cabang-cabangnya yang terhalus berujung di pucuk-pucuk jari. Warna serta bentuk kuku dapat dipakai sebagai landasan untuk mengenal kepribadian orangnya.
Usaha yang Lebih Tinggi Nilainya

Ajaran tentang Cairan Badaniah

Pendapat Hippocrates

Heppocrates (460-370 SM) adalah Bapak Ilmu Kedokteran, terpengaruh oleh kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isisnya tersusun dari empat unsur dasar, yaitu: tanah, air, udara, dan api, dengan sifat-sifat yang didukungnya yaitu: kering, basah, dingin, dan panas. Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat dalam keadaan konstitusional yang berupa cairan dalam tubuh, yaitu:
  • sifat kering: dalam chole (empedu kuning)
  • sifat basah: dalam melanchole (empedu hitam)
  • sifat dingin: dalam phlegma (lendir)
  • sifat panas: dalm sanguis (darah)

Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dengan proporsi tertentu, dan cairan tersebut harus sesuai dengan proporsi yang selaras (normal) agar individu tersebut normal (sehat). 

 Pendapat Galenos

Galenos menyempurnakan ajaran Hippocrates. kalo cairan adanya dalam tubuh melebihi yang seharusnya (jadi: dominan) maka akan mengakibatka =n adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat kejiwaan yang khas pada seseorang sebagai akibat dari pada dominannya salah satu cairan badannya oleh Gelenos disebuttemprament, sampailah kepada penggolongan manusia menjadi empat tipe temprament beralas pada dominasi salah satu cairan badaniah.

Pengaruh ajaran Hippocrates dan Galenius

Terdapat dua garis perkembangan terhadap pengaruh ajaran tersebut, yaitu:   yang menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori konstitusiaonal, yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temprament.

 C. Macam-macam Psikologi Kepribadian


Ada bermacam-macam katagori yang dapat dipergunaka untuk menggolongkan psikologi kepribadian, antara lain sebagai berikut:

1.  Berdasarkan metode yang dipergunakan dalam menyusun suatu teori dalam psikologi kepribadian:

teori yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif, yaitu teori-teori yang disusun oleh para ahli filsafat. Seperti teori Plato, Khant, dsb
 teori yang disusun atas dasar penyelidikan empiris (eksperimental). Seperti teori Freud, Jung, Adler, dsb

2. Berdasarkan komponen kepribadian yang dipakai sebagai landasan atau titik tolak dalam penyusunan teoritis:

teori-teori kontitusional, seperti teori mazhab Italia, mazhab Prancis, dsb.
teori-teori temprament, seperti teori Khant, Hayman, dsb
tori-teori ketidfak sadaran, seperti teori Jung, Adler, dsb
tori-teori faktor, seperti teori Cattell, Eysenck, dsb
tori-teori kebudayaan seperti teori Spreanger

 3. Berdasarkan cara pendekatan (approach)

tori-teori yang mempunyai cara pendekatan psikologis (taypological approach), seperti teori Plato, Hymans, dsb.
tori-teori yang mempunyai cara pendekatan pensifatan trais, seperti teori Allport, Rogers, Freud, dsb.

Daftar Pustaka:

Alwilsol. Psikologi Kepribadian. 2009. Malang : UMM Press

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. 2012. Jakarta : Rajawali Pers

Related Posts:

0 Response to "Pengantar Psikologi Kepribadian"

Post a Comment